Jumat, 04 Desember 2009

Mereka Takut Islam Bangkit

Bila kita memperhatikan headline media-media nasional terkait ikut sertanya remaja dalam aksi terorisme beberapa waktu yang lalu, pesannya sangat jelas. Judul-judul berita tersebut antara lain; “Presiden SBY: Selamatkan Generasi Muda dari Kegiatan Teroris”, “Diduga, Teroris "Cuci Otak" Sederet Anak Muda”, “Anak Muda Target Rekrutmen Teroris”, “Jangan Biarkan Kaum Muda Tergarap Teroris”, “Membentengi Generasi Muda dari Teroris”, “Selamatkan Generasi muda Dari Gerakan Terorisme!” dan masih banyak yang lainnya. Semuannya berisi ketakutan remaja tersentuh teroris. Akhirnya, media pun menyimpulkan bahwa semua kegiatan keislaman remaja memiliki kemungkinan masuknya faham terorisme.
Ketakutan terhadap terorisme memang sangat beralasan, mengingat dampak yang ditimbulkan sangat mengerikan. Namun, jika faktanya terorisme menjadi bagian dari konspirasi untuk menjauhkan umat Islam dari ajarannya, serta menghalangi bangkitnya kekuatan Islam yang mulai menggeliat di seluruh penjuru dunia adalah sebuah tindakan yang sangat jahat. Sebab, hingga kini, sesungguhnya pelaku-pelaku terorisme tidak mendapat tempat di hati umat Islam sendiri. Mereka ingin memaksakan, agar umat Islam juga hati-hati sekaligus benci terhadap kelompok yang memiliki kesamaan tujuan, pemikiran dan fisik teroris, walau mengambil metode perjuangan yang berbeda, anti kekerasan.
Bagi orang-orang sekuler, Islam adalah bahaya laten, yang sangat membahayakan bila bangkit. Ini terutama, ketika Allah telah menurunkan generasi muda Islam baru dengan semangat yang bergelora dalam mengibarkan panji-panji Islam di seluruh dunia. Tampak jelas bagi mereka masa depan milik Islam, sebagaimana dalam berbagai analisa dan prediksi yang mereka buat sendiri. Kekuatan Islam akan bangkit dan menjadi ancaman bagi kehidupan sekuler mereka. Jadi, mereka selalu takut bila melihat generasi muda sejak dini bersentuhan dengan ideologi Islam.
Berbagai cara mereka lakukan, agar generasi muda Islam tak sampai bersentuhan dengan Islam; mulai mengokohkan sistem pendidikan sekuler, menyebarkan budaya pop liberal serta memberikan citra negatif anak-anak yang aktif dalam Islam sebagai cikal bakal teroris yang sangat membahayakan. Akhirnya, di masyarakat timbul ketakutan bila anaknya di pesantren, pelarangan anak dalam kelompok pengajian dan kegiatan keislaman lainnya.
Atas berbagai konspirasi di atas, tentu bagi yang faham takkan membiarkan Islam dan masa depan umatnya dihancurkan. Justru ini menjadi moment semangat untuk membela dan memperjuangkan Islam ditingkatkan melebihi sebelumnya. Kita harus mampu membongkar rencana jahat kapitalisme liberal dalam menghancurkan masa depan generasi manusia termasuk generasi umat Islam. Sebaliknya, kita juga harus mampu mencetak generasi muda Islam hingga siap mengemban amanat besar penerus perjuangan umat Islam di masa depan. Dengan demikian, kebangkitan Islam takkan terbendung dan masa depan ada ditangan generasi muda Islam Ideologis.

*dimuat di majalah al wa’ie bulan Desember 2009 Arsip lainnya di www.apiideologi.wordpress.com atau www.pinterpol.wordpress.com
(CP/Asseifff)
*
Postingan Terkait Lainnya :


0 komentar:

Posting Komentar

 

Hizbut Tahrir Indonesia

SALAFY INDONESIA

Followers