Senin, 24 Februari 2014

Bertanya keberadaan-Nya hingga engkau dicintai-Nya

Sebagai manusia memang dianugerahi akal untuk berfikir, mencari tahu dan sebab walaupun terkadang terhenti karena ketidaktahuanya. Semoga tulisan dibawah ini menjadi bermanfaat.

Berawal dari kisah tukang cukur yang mempertanyakan adanya Tuhan
 
Seorang konsumen datang ke tempat tukang cukur untuk memotong rambut merapikan brewoknya. Si tukang cukur mulai memotong rambut konsumennya dan mulailah terlibat pembicaraan yang mulai menghangat.
Mereka membicarakan banyak hal dan berbagai variasi topik pembicaraan dan sesaat topik pembicaraan beralih tentang Tuhan.

Si tukang cukur bilang,”Saya tidak percaya Tuhan itu ada”.
“Kenapa kamu berkata begitu ???” timpal si konsumen.

“Begini, coba Anda perhatikan di depan sana, apa yang terjadi di jalanan itu menunjukkan bahwa Tuhan itu tidak ada? Katakan kepadaku, jika Tuhan itu ada, mengapa ada orang sakit??, mengapa ada anak terlantar??"

"Jika Tuhan ada, pastiah tidak akan ada orang sakit ataupun kesusahan. Saya tidak dapat membayangkan bagaimana Tuhan Yang Maha Penyayang akan membiarkan ini semua terjadi.”

Si konsumen diam untuk berpikir sejenak, tapi tidak merespon karena dia tidak ingin memulai adu pendapat.

Si tukang cukur menyelesaikan pekerjaannya dan si konsumen pergi meninggalkan tempat si tukang cukur.

Beberapa saat setelah dia meninggalkan ruangan itu dia melihat ada orang di jalan dengan rambut yang panjang, berombak kasar (mlungker-mlungker, istilah jawa-nya), kotor dan brewok yang tidak dicukur. Orang itu terlihat kotor dan tidak terawat.

Si konsumen balik ke tempat tukang cukur dan berkata,” Kamu tahu, sebenarnya TIDAK ADA TUKANG CUKUR.”

Si tukang cukur tidak terima,” Kamu kok bisa bilang begitu ??”.
“Saya disini dan saya tukang cukur. Dan barusan saya mencukurmu!”

“Tidak!” elak si konsumen.
“Tukang cukur itu tidak ada, sebab jika ada, tidak akan ada orang dengan rambut panjang yang kotor dan brewokan seperti orang yang di luar sana,” Si konsumen menambahkan.

“Ah tidak, tapi tukang cukur tetap ada!” sanggah si tukang cukur.
”Apa yang kamu lihat itu adalah salah mereka sendiri, kenapa mereka tidak datang ke saya”, jawab si tukang cukur membela diri.

“Cocok!” kata si konsumen menyetujui.” Itulah point utama-nya!.

Sama dengan Tuhan, Tuhan itu juga ada, tapi apa yang terjadi… orang-orang tidak mau datang kepada-Nya, dan tidak mau mencari-Nya. Oleh karena itu banyak yang sakit dan tertimpa kesusahan di dunia ini.”


SubhanaAllah cerita yang bisa membuka logika yang sudah tertutup, dan fakta seperti ini sangat banyak dimasyarakat kita saat ini. Di ktp nya tertera beragama namun tidak ada upaya samasekali untuk melaksanakan kewajiban yang dituntunkan oleh agamanya,.. nah masih kah berharap dicintai dan ditinggikan derajatnya... semoga pemaparan dibawah ini membuat kita menjadi lebih dibukakan hidayah.. 

Sebagai manusia didalam bermasyarakat dan pergaulan pasti sangat ingin dicintai sesamanya, pak RT dicintai warganya, pak walikota dicintai masyarakatnya.. bahkan dalam pekerjaan pun bawahan ingin dicintai oleh atasanya dan terkadang rela melakukan apapun untuk menyenangkan hati bosnya agar bosnya cinta kepadanya dan akhirnya ia naik jabatan dsb.. yah dicintai sama manusia aja girangnya minta ampun. 
Mau nggak ngerasain dicintai sama pencipta manusia?

ini dia resepnya dalam sebuah hadist dikabarkan bahwa,
 "tidaklah hamba-Ku mendekat kepada-Ku dengan sesuatu yang lebih Aku cintai daripada hal-hal yang Aku wajibkan kepadanya" (HR Bukhari)

maka syarat utama untuk dicintai Allah ialah melaksanakan kewajiban dari-Nya

"Hamba-Ku tidak henti-hentinya mendekat kepada-Ku dengan ibadah-ibadah sunnah hingga Aku mencintainya" (HR Bukhari)

sudahlah yang wajib dipenuhi, ia mencari perhatian Allah dengan amalan sunnah dan berusaha memikat Allah dengan kepatuhan dan taat.


Inilah resepnya Jika engkau beriman kepada Allah swt, maka penuhilah kewajibanmu dan tambahkan dengan amalan sunahmu.

apa yang terjadi bila Allah sudah cinta pada hamba-Nya? masyaAllah, masyaAllah..

"Jika Aku mencintainya, Aku jadi pendengaran yang ia gunakan untuk mendengar, penglihatan yang ia gunakan untuk melihat" (HR Bukhari)

"Aku menjadi tangannya yang ia gunakan untuk berbuat, dan menjadi kakinya yang ia gunakan untuk berjalan" (HR Bukhari)

"Jika ia meminta pada-Ku, Aku pasti memberinya. Dan jika ia meminta perlindungan pada-Ku, Aku pasti melindunginya" (HR Bukhari)

"Ingatlah, sungguh kekasih-kekasih Allah itu, tidak ada kekhawatiran dalam diri mereka dan tidak (pula) mereka bersedih hati" (QS 10:62)

saat Allah sudah cinta..  kita dibimbing oleh-Nya, dipandu oleh-Nya, dibantu oleh-Nya, dijaga oleh-Nya, dicukupkan oleh-Nya

saat Allah sudah cinta..tiada disisakan rasa takut kecuali pada-Nya, tiada bersedih hati karena dunia dan apa yang fana

saat Allah sudah cinta.. Dia kabulkan segala pinta

namun lihat diri kita yang lebih takut kehilangan cinta manusia sehingga mengganti cinta Allah dengan maksiat dan nikmat sementara

namun lihat diri kita yang lebih suka dicinta manusia walau dengan cara yang salah dan nista

padahal bila kita mendekat kepada Allah sejengkal, Allah mendekati kita sehasta sehingga bila kita taat pada Allah pasti akan ada kemudahan

nikmatnya mencintai Allah tak dibalas kecuali dengan cinta-Nya sehingga manisnya iman pun akan didapat, berikut tenang dan bahagia

mencintai Allah itu cinta yang sudah pasti berbalas sedang bisa mencintai-Nya saja sudah satu keindahan
*
Postingan Terkait Lainnya :


0 komentar:

Posting Komentar

 

Hizbut Tahrir Indonesia

SALAFY INDONESIA

Followers