Do’a iftitah dibaca pada raka’at pertama sebelum membaca surat
Al-Fatihah. Dalam do’a iftiftah Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam
mengucapkan pujian, sanjungan dan kalimat keagungan untuk Allah.
Beliau pernah memerintahkan hal ini kepada orang yang salah melakukan shalatnya dengan sabdanya:
# “Tidak sempurna shalat seseorang sebelum ia bertakbir, mengucapkan pujian, mengucapkan kalimat keagungan (do’a iftiftah), dan membaca ayat-ayat Al-Qur’an yang dihafalnya…” (HR. Abu Dawud dan Hakim, disahkan oleh Hakim, disetujui oleh Dzahabi).
Adapun do’a iftitah yang masyur di kalangan umat Islam adalah:
Pertama: Berdasarkan riwayat Imam Syafi’i yang bersumber dari Ali bin Abi Thalib radhiyallahu anhu, yang menyatakan bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam memulai shalatnya dengan bacaan:
# “(INNII) WAJJAHTU WAJHIYA LILLADZII FATHARAS SAMAWAATI WAL-ARDHA HANIIFAN, WAMAA ANA MINAL MUSYRIKIIN, INNAA SHALAATII WANUSUKII WAMAHYAA-YA WAMAMA-TII LILLAAHI RABBIL ‘ALAMIN. LAA SYARIIKALAHUU WABIDZAALIKA UMIRTU WA ANA AWWALUL MUSLIMIN (ADA SEBAGIAN YANG MENGATAKAN, “WA ANA MINAL MUSLIMIN”). ALLAHUMMA ANTAL MALIKU LAA ILAAHA ILLA ANTA SUBHAANAKA WABIHAMDIKA RABBII WA ANA ‘ABDUKA, ZHALAMTU NAFSI WA’TARAFTU BI DZANBII FAGHFIRLII DZUNUUBII JAMII’AN LAA YAGHFIRUHAA ILLAA ANTA. WAHDINII LIAHSANIL AKHLAAQ, LAA YANDII LI AHSANIHAA ILLAA ANTA, WASH RIF ‘ANNI SAYYI-AHAA LAA YASRIFU ‘ANNII SAYYI-AHAA ILLAA ANTA, LABBAIKA WA SA’DIKA WAL KHAIRU BIYADIKA WASY SYARRU LAISA ILAIKA WAL-MUHDII MAN HADAITA ANA BIKA WAILAIKA LA MANJA MINKA ILLAA ILAIKA, TABAARAKA WA TA-’AALAA, ASTAGHFIRUKA WA ATUUBU ILAIKA”.
[Artinya]: “Aku hadapkan wajahku dengan penuh keridhaan kepada Tuhan yang menciptakan langit dan bumi. Dan kami bukanlah dari golongan orang-orang musyrik. Sesungguhnya shalatku, ibadahku, hidupku, matiku, semuanya hanya untuk Allah, Tuhan semesta alam. Tidak ada yang menyerupainya, dan untuk itulah aku diperintahkan, dan kami adalah dari golongan orang-orang yang` pertama berserah diri. (Ada yang menggunakan redaksi “dari sebagian golongan orang-orang yang berserah diri). Ya Allah, ya Tuhanku! Engkaulah Raja Diraja, tidak ada Tuhan kecuali Engkau, maha suci Engkau, dan hanya dengan memuji Engkau wahai Tuhanku, dan aku adalah hamba-Mu, Aku telah menzalimi diriku sendiri, dan aku bergelimang dengan dosa maka ampunilah dosa-dosaku semua. Tidak ada yang mengampuni dosa kecuali Engkau. Aku memenuhi panggilan-Mu dan kebahagiaan dan kebaikan ada pada-Mu, sedangkan kejelekan tidak pada-Mu. Engkaulah Tuhan yang menunjukkan orang-orang yang telah engkau beri petunjuk, aku menghadap kepada-Mu, tidak ada tempat berlindung kecuali kepada-Mu. Ya Allah Engkau Tuhan pemberi berkah dan yang maha luhur, aku mohon ampun kepada-Mu dan aku bertaubat kepada-Mu.” .” (HR. Imam Syafi’i)
Doa yang panjang ini, boleh dibaca hanya sampai pada “Wa ana minal muslimin“.
Doa ini biasanya didahului dengan bacaan takbir, tahmid dan tasbih, sebagai berikut:
“ALLAAHU AKBAR KABIIRAW WAL HAMDULILLAAHI KATSIIRAW WA SUBHAANALLAAHI BUKRATAW WA-ASHIILAA.”
[Artinya]: “Allah Maha besar tiada yang menandingi kebesaran-Nya, segala puji sebanyak-banyaknya bagi Allah, maha suci Allah pada pagi dan petang.”
Tambahan ini berdasarkan hadits yang diriwayatkan Imam Muslim dari Ibnu Umar radhiyallahu anhu yang mengatakan bahwa pada waktu para sahabat shalat bersama Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam, ada salah seorang yang membaca bacaan di atas. Kemudian Nabi berkata,
# “Siapa yang membaca bacaan Allahu Akbar dst.. . ” Seorang sahabat menjawab, “Saya ya Rasulullah!” Kemudian Rasul berkata, “Saya kagum pada bacaan itu, karena bacaan itu, pintu-pintu langit terbuka.” (HR. Muslim)
Kedua: Berdasarkan hadits yang diriwayatkan dari Abu Hurairah oleh Bukhari dan Muslim:
# Diriwayatkan daripada Abu Hurairah radhiyallahu anhu, katanya:
“Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam diam seketika selepas bertakbir semasa shalat sebelum membaca al-Fatihah, aku bertanya: Wahai Rasulullah! Engkau yang lebih aku sayangi daripada ayah dan ibuku aku melihat kamu diam di antara takbir dan bacaan al-Fatihah, apakah yang anda baca? Baginda menjawab dengan bersabda: Aku membaca doa:
“ALLAHUUMMA BA’ID BAINII WA BAINA KHATHAAYAAYA KAMAA BAA’ADTA BAINAL MASYRIQI WAL MAGHRIBI, ALLAAHUMMA NAQQINII MIN KHATHAAYAAYA KAMAA YUNAQQATS TSAUBUL ABYADHU MINAD DANAS. ALLAAHUMMAGHSIL KHATHAAYAAYA BIL MAA’I WATS TSALJI WAL BARAD”
[Artinya]: “Ya Allah! Jauhkanlah aku dari dosa-dosaku sebagaimana Engkau jauhkan antara timur dan barat. Ya Allah! Bersihkan daku dari dosa-dosaku sebagaimana bersihnya baju putih daripada kotoran. Ya Allah! Sucikanlah aku dari dosa-dosaku dengan air, air salju, dan embun.” (HR. Muttafaq ‘alaih)
sumber
*
Beliau pernah memerintahkan hal ini kepada orang yang salah melakukan shalatnya dengan sabdanya:
# “Tidak sempurna shalat seseorang sebelum ia bertakbir, mengucapkan pujian, mengucapkan kalimat keagungan (do’a iftiftah), dan membaca ayat-ayat Al-Qur’an yang dihafalnya…” (HR. Abu Dawud dan Hakim, disahkan oleh Hakim, disetujui oleh Dzahabi).
Adapun do’a iftitah yang masyur di kalangan umat Islam adalah:
Pertama: Berdasarkan riwayat Imam Syafi’i yang bersumber dari Ali bin Abi Thalib radhiyallahu anhu, yang menyatakan bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam memulai shalatnya dengan bacaan:
# “(INNII) WAJJAHTU WAJHIYA LILLADZII FATHARAS SAMAWAATI WAL-ARDHA HANIIFAN, WAMAA ANA MINAL MUSYRIKIIN, INNAA SHALAATII WANUSUKII WAMAHYAA-YA WAMAMA-TII LILLAAHI RABBIL ‘ALAMIN. LAA SYARIIKALAHUU WABIDZAALIKA UMIRTU WA ANA AWWALUL MUSLIMIN (ADA SEBAGIAN YANG MENGATAKAN, “WA ANA MINAL MUSLIMIN”). ALLAHUMMA ANTAL MALIKU LAA ILAAHA ILLA ANTA SUBHAANAKA WABIHAMDIKA RABBII WA ANA ‘ABDUKA, ZHALAMTU NAFSI WA’TARAFTU BI DZANBII FAGHFIRLII DZUNUUBII JAMII’AN LAA YAGHFIRUHAA ILLAA ANTA. WAHDINII LIAHSANIL AKHLAAQ, LAA YANDII LI AHSANIHAA ILLAA ANTA, WASH RIF ‘ANNI SAYYI-AHAA LAA YASRIFU ‘ANNII SAYYI-AHAA ILLAA ANTA, LABBAIKA WA SA’DIKA WAL KHAIRU BIYADIKA WASY SYARRU LAISA ILAIKA WAL-MUHDII MAN HADAITA ANA BIKA WAILAIKA LA MANJA MINKA ILLAA ILAIKA, TABAARAKA WA TA-’AALAA, ASTAGHFIRUKA WA ATUUBU ILAIKA”.
[Artinya]: “Aku hadapkan wajahku dengan penuh keridhaan kepada Tuhan yang menciptakan langit dan bumi. Dan kami bukanlah dari golongan orang-orang musyrik. Sesungguhnya shalatku, ibadahku, hidupku, matiku, semuanya hanya untuk Allah, Tuhan semesta alam. Tidak ada yang menyerupainya, dan untuk itulah aku diperintahkan, dan kami adalah dari golongan orang-orang yang` pertama berserah diri. (Ada yang menggunakan redaksi “dari sebagian golongan orang-orang yang berserah diri). Ya Allah, ya Tuhanku! Engkaulah Raja Diraja, tidak ada Tuhan kecuali Engkau, maha suci Engkau, dan hanya dengan memuji Engkau wahai Tuhanku, dan aku adalah hamba-Mu, Aku telah menzalimi diriku sendiri, dan aku bergelimang dengan dosa maka ampunilah dosa-dosaku semua. Tidak ada yang mengampuni dosa kecuali Engkau. Aku memenuhi panggilan-Mu dan kebahagiaan dan kebaikan ada pada-Mu, sedangkan kejelekan tidak pada-Mu. Engkaulah Tuhan yang menunjukkan orang-orang yang telah engkau beri petunjuk, aku menghadap kepada-Mu, tidak ada tempat berlindung kecuali kepada-Mu. Ya Allah Engkau Tuhan pemberi berkah dan yang maha luhur, aku mohon ampun kepada-Mu dan aku bertaubat kepada-Mu.” .” (HR. Imam Syafi’i)
Doa yang panjang ini, boleh dibaca hanya sampai pada “Wa ana minal muslimin“.
Doa ini biasanya didahului dengan bacaan takbir, tahmid dan tasbih, sebagai berikut:
“ALLAAHU AKBAR KABIIRAW WAL HAMDULILLAAHI KATSIIRAW WA SUBHAANALLAAHI BUKRATAW WA-ASHIILAA.”
[Artinya]: “Allah Maha besar tiada yang menandingi kebesaran-Nya, segala puji sebanyak-banyaknya bagi Allah, maha suci Allah pada pagi dan petang.”
Tambahan ini berdasarkan hadits yang diriwayatkan Imam Muslim dari Ibnu Umar radhiyallahu anhu yang mengatakan bahwa pada waktu para sahabat shalat bersama Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam, ada salah seorang yang membaca bacaan di atas. Kemudian Nabi berkata,
# “Siapa yang membaca bacaan Allahu Akbar dst.. . ” Seorang sahabat menjawab, “Saya ya Rasulullah!” Kemudian Rasul berkata, “Saya kagum pada bacaan itu, karena bacaan itu, pintu-pintu langit terbuka.” (HR. Muslim)
Kedua: Berdasarkan hadits yang diriwayatkan dari Abu Hurairah oleh Bukhari dan Muslim:
# Diriwayatkan daripada Abu Hurairah radhiyallahu anhu, katanya:
“Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam diam seketika selepas bertakbir semasa shalat sebelum membaca al-Fatihah, aku bertanya: Wahai Rasulullah! Engkau yang lebih aku sayangi daripada ayah dan ibuku aku melihat kamu diam di antara takbir dan bacaan al-Fatihah, apakah yang anda baca? Baginda menjawab dengan bersabda: Aku membaca doa:
“ALLAHUUMMA BA’ID BAINII WA BAINA KHATHAAYAAYA KAMAA BAA’ADTA BAINAL MASYRIQI WAL MAGHRIBI, ALLAAHUMMA NAQQINII MIN KHATHAAYAAYA KAMAA YUNAQQATS TSAUBUL ABYADHU MINAD DANAS. ALLAAHUMMAGHSIL KHATHAAYAAYA BIL MAA’I WATS TSALJI WAL BARAD”
[Artinya]: “Ya Allah! Jauhkanlah aku dari dosa-dosaku sebagaimana Engkau jauhkan antara timur dan barat. Ya Allah! Bersihkan daku dari dosa-dosaku sebagaimana bersihnya baju putih daripada kotoran. Ya Allah! Sucikanlah aku dari dosa-dosaku dengan air, air salju, dan embun.” (HR. Muttafaq ‘alaih)
sumber
1 komentar:
Mas untuk ayat ke2 KHATHAAYAAYA nya kelebihan YA, g sesuai ama gambar tulisan arabnya...
Posting Komentar