Assalamu'alaykum wr
wb. Sahabat CintaQuran, hidup dalam lingkungan sekuler selalu
menghadapkan kita pada berbagai kemaksiatan. Baik di dunia nyata maupun
di dunia maya. Lingkungan sekuler juga yang pada akhirnya menggiring
umat Islam untuk bersikap egois bin individualis. Hanya memikirkan
dirinya sendiri dan ogah dipusingkan dengan kewajiban berdakwah. Padahal
Allah dan Rasul-Nya sangat memuliakan orang-orang yang memiliki
kepedulian lebih untuk menasihati dan mengingatkan saudaranya.
Siapakah yang lebih baik perkataannya daripada orang yang berdakwah (menyeru) kepada Allah. (QS. Fushilat: 33).
Sabda Rasulullah saw kepada Ali bin Abi Thalib: “Demi Allah, sesungguhnya Allah swt menunjuki seseorang dengan (dakwah)mu maka itu lebih bagimu dari unta merah.” (Bukhari, Muslim & Ahmad).
Ibnu Hajar Al-‘Asqalani ketika menjelaskan hadits ini mengatakan bahwa: “Unta merah adalah kendaraan yang sangat dibanggakan oleh orang Arab saat itu.”
Abu 'Ali ad-Daqqâq rahimahullah berkata: "Orang yang berbicara dengan kebatilan adalah setan yang berbicara, sedangkan orang yang diam dari kebenaran adalah setan yang bisu".
Ketika berhadapan dengan kemaksiatan, seorang muslim diberikan dua pilihan. Mau dapat unta merah atau menjadi setan yang bisu? Belum punya ilmu, bukan alasan untuk tidak memberi tahu. Karena jauh-jauh hari, Rasul saw sudah mewajibkan umat Islam untuk menuntut ilmu. Terutama ilmu agama yang akan mengawal perbuatannya. Kalau belum siap menasihati, segera menyiapkan diri dengan mengaji. Bukan diam saja lantas memaklumi diri sendiri. Ayo ngaji dan selamat mendapat unta merah..
[Hafidz341-CintaQuran.Com | BB 326DD797]
*
Siapakah yang lebih baik perkataannya daripada orang yang berdakwah (menyeru) kepada Allah. (QS. Fushilat: 33).
Sabda Rasulullah saw kepada Ali bin Abi Thalib: “Demi Allah, sesungguhnya Allah swt menunjuki seseorang dengan (dakwah)mu maka itu lebih bagimu dari unta merah.” (Bukhari, Muslim & Ahmad).
Ibnu Hajar Al-‘Asqalani ketika menjelaskan hadits ini mengatakan bahwa: “Unta merah adalah kendaraan yang sangat dibanggakan oleh orang Arab saat itu.”
Abu 'Ali ad-Daqqâq rahimahullah berkata: "Orang yang berbicara dengan kebatilan adalah setan yang berbicara, sedangkan orang yang diam dari kebenaran adalah setan yang bisu".
Ketika berhadapan dengan kemaksiatan, seorang muslim diberikan dua pilihan. Mau dapat unta merah atau menjadi setan yang bisu? Belum punya ilmu, bukan alasan untuk tidak memberi tahu. Karena jauh-jauh hari, Rasul saw sudah mewajibkan umat Islam untuk menuntut ilmu. Terutama ilmu agama yang akan mengawal perbuatannya. Kalau belum siap menasihati, segera menyiapkan diri dengan mengaji. Bukan diam saja lantas memaklumi diri sendiri. Ayo ngaji dan selamat mendapat unta merah..
[Hafidz341-CintaQuran.Com | BB 326DD797]
0 komentar:
Posting Komentar